2 Makna Tumakninah Dalam Sholat, Berikut Penjelasan Ustadz Abdul Somad

10 Desember 2022, 07:51 WIB
Sujud /Sceeenshot

 

 

PORTAL PEKALONGAN - Tumakninah merupakan satu di antara 17 rukun sholat dalam madzhab Imam Syafii.

Sebagai rukun sholat, maka tumakninah wajib ada dan dikerjakan dengan benar. Jika tidak, sholat menjadi batal dan tidak sah.

Tumakninah sendiri merupakan jeda transisi antara satu gerakan ke gerakan sholat lainnya. Misalnya, dari rukuk ke i'tidal, maka harus ada jeda berupa tumakninah itu.

Melansir Ustadz Abdul Somad Official, tumakninah sedikitnya dimaknai sebagai dua hal, di antaranya adalah sebagai berikut.

Baca Juga: Jangan Saling Menyalahkan, Ustadz Abdul Somad Sebut Ini Profesi Utama Seorang Muslim

1. Gerakan

Tumakninah bermakna gerakan, artinya pergerakan muslim saat sholat harus diperhatikan sedemikian detail.

Gerakan dalam sholat harus benar dan serasi dengan bacaannya. Tumakninah memberikan kesempurnaan dalam satu gerakan sholat.

Jika sholat asal gerak dan tidak ada tumakninah, jangankan sempurna, benar pun tidak.

Saat hendak rukuk, gerakan dilakukan perlahan dan difokuskan pada titik tertentu, yakni tangan menahan pada kedua lutut, sementara badan lurus membentuk sudut sekitar 90 derajat.

Memastikan lurusnya badan adalah apabila diletakkan wadah di atasnya, maka wadah itu tidak jatuh atau tumpah.

Begitu pula gerakan bangkit setelah rukuk, dilakukan perlahan dan menyesuaikan posisi badan yang berdiri tegak.

Kemudian melanjutkan sujud dengan meletakkan kedua telapak tangan, kedua lutut, kedua jari kaki dan tidak lupa pula kening untuk menempel pada lantai. Ketujuh yang disebutkan tadi adalah anggota sujud yang wajib ada dan terkena tempat bersujud.

Semua gerakan sholat harus dilakukan secara perlahan untuk mendapatkan esensi sholat, bukan sekadar menggugurkan kewajiban.

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad: Jangan Salahkan Zaman

2. Tempo

Makna tumakninah yang selanjutnya adalah tempo atau jeda waktu antar gerakan. Sebaiknya jeda itu diisi dengan membaca bacaan tasbih.

Kadar paling sedikit membaca tasbih adalah sekali membaca subhanallah. Hal yang demikian sudah dianggap memenuhi satu rukun sholat, yakni tumakninah.

Untuk mendapatkan ketenangan dalam sholat, hendaknya bacaan sholat itu bukan sekadar dihayati, tetapi juga dibaca.

Maklum saja, banyak yang diam dan membisu disaat sedang melaksanakan sholat.

Padahal, hakikatnya bacaan sholat itu dibaca, walaupun hanya terdengar oleh telinga sendiri.

Jika gerakan sudah diperhatikan, jeda waktu pun sudah dilakukan, maka sesungguhnya sholat itu adalah yang terbaik disisi Allah Swt.***

Editor: Alvin Arifin

Sumber: Ustadz Abdul Somad Official

Tags

Terkini

Terpopuler