Wisata Halal di Semarang, Prof Ahmad Rofiq: Membuka Peluang dan Tantangan

- 23 Maret 2022, 17:52 WIB
Prof Ahmad Rofiq (kanan) Bersama Bupati Wonosobo H Afif Nurhidayat SAg.
Prof Ahmad Rofiq (kanan) Bersama Bupati Wonosobo H Afif Nurhidayat SAg. /Dok MUI Jateng

Dalam cara penyembelihan yang benar, tentu bekas luka sembelihan, di mana mari’ (saluran makan) dan hulqum (saluran nafas) harus putus, maka biasanya ayam yang sehat lukanya melebar, bahkan hingga tulang leher pun Nampak secara kasat mata.

Di pasaran banyak ayam yang dijual, luka sembelihan seperti tidak disembelih dengan benar.

Karena itu, prioritas penyiapan juleha atau juru sembelih halal, merupakan keniscayaan.

Baca Juga: RENUNGAN JUMAT: Shalat Merupakan Barometer Ibadah Kita, Simak Penjelasan Prof Ahmad Rofiq

Jika di Kota Semarang ada 16 (enam belas) kecamatan, maka seandainya setiap kecamatan untuk tahap pertama, dialokasikan 2 (dua) orang, maka butuh pelatihan 32 (tiga puluh dua) orang.

Jika ditambah 18 orang dari perwakilan ormas Islam atau Masjid, maka bisa dilatih 50 orang.

Kota Semarang memasuki tahun 2022, telah merancang sejumlah rencana pembangunan kepariwisataan yang akan dikerjakan di tahun depan.

“Di antaranya kita akan melanjutkan pembangunan tahap II Indoor Theater Ki Narto Sabdo, pembangunan gapura landmark kampung melayu, pembangunan wisata religi Depok, pembangunan Kampung Jawi, juga Rehab Agro Sodong” kata Wali kota.

Alun-alun Masjid Agung Semarang, bisa menjadi ikon baru destinasi bagi wisatawan, dan sekaligus sebagai sentra kuliner dan oleh-oleh khas Semarang melengkapi Kota Lama dengan Gereja Belenduknya, menjadi tantangan sekaligus peluang bagi UMKM Pangan halal.

Baca Juga: Prof Ahmad Rofiq: Selain menjadi Pusat Ibadah, Masjid Harus Dimakmurkan dan Memakmurkan Jamaahnya

Halaman:

Editor: Arbian T


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah