Hadir dalam acara tersebut Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Muchamad Sidik Sudiyanto, Kakanwil Kemenag Jateng Musta'in Ahmad dan jajaran pejabat Kanwil Kemenag Jateng, Kepala dan Kasi Pendidikan Madrasah Kankemenag Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah, dan jajaran pejabat Kemenag Rembang.
Baca Juga: Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024 Disepati Rp93,4 Juta, Simak Penjelasan Menag Gus Yaqut
Direktur KSKK Madrasah, Mochamad Sidik Sisdiyanto mengatakan, kualitas pendidikan di madrasah ditentukan oleh kualitas tenaga pendidik. Karena itu, tunjangan inpassing yang diterima hendaknya digunakan sebagian untuk meningkatkan kompetensi.
"Tunjangan yang Anda terima bukan saja untuk kesejahteraan, tapi gunakan sebagian untuk meningkatkan kompetensi sebagai guru," pesannya.
Sidik Sisdiyanto menambahkan, kualitas pendidikan juga didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai, salah satunya dengan pembangunan madrasah dengan skema pembiayaan melalui SBSN. "Tahun 2024, ada 39 paket SBSN untuk peningkatan pendidikan madrasah. Selain itu kita juga akan mengadakan digitalisasi dan kios pintar di ratusan madrasah," papar Sidik.
Pada kesempatan itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Mustain Ahmad menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Gus Men yang telah memperjuangkan kesejahteraan pegawai Kemenag, antara lain melalui kebijakan optimalisasi PPPK. Menurutnya, kuota yang tersedia bisa terserap dengan baik.
“Satu lagi hal yang fenomenal yaitu cairnya dana tunjangan guru inpassing yang nasibnya sudah lama terkatung-katung. Di Jateng, ada 14.887 guru penerima SK inpassing yang sudah terbayarkan TPG berdasarkan standar inpassingnya, yaitu sekitar Rp48,265 miliar,” jelas Kakanwil.
Baca Juga: Menag Tegaskan Masjid Hanya untuk Kegiatan Agama dan Sosial, Larang Politik Praktis
Kakanwil menambahkan, dengan meningkatnya kesejahteraan guru, pelayanan pendidikan akan semakin ditingkatkan pula.
Kakanwil juga mengungkapkan, pada masa kepemimpinan Gus Men, Kementerian Agama lebih dipandang oleh lembaga lainnya, baik di tingkat provinsi maupun daerah. Ditambah lagi dengan berbagai prestasi yang telah diperoleh dari berbagai lembaga luar. “Kita ikut bangga dengan prestasi ini dan harus kita jaga pada tahun-tahun mendatang,” kata Kakanwil.***