Ade Rai juga menjelaskan secara science di mana secara hormonal the end of fasting adalah yang paling tepat untuk melakukan aktivitas olehraga, dan jenis olahraga itu dapat juga dilakukan dengan olahraga kardio.
"Kalau waktu yang tepat, sebenarnya idealnya ya kalau kita bicara secara hormonal itu the end of fasting itu adalah waktu yang paling tepat untuk kita melakukan kativitas olahraga." ujar Ade Rai.
Baca Juga: WAJIB TAHU! Selain Diet dan Olahraga, Inilah Cara Merawat Diri untuk Hidup Sehat Bersama Diabetes
Ade menambahkan bahwa mode tubuh manusia memiliki dua mode yaitu mode fat storing yang berarti dalam kondisi manusia makan dan mode kedua yaitu mode fat burning saat seseorang tidak makan.
Pada saat 8 jam puasa, tubuh akan menggunakan sisa makanan yang berada dalam tubuh untuk diubah menjadi energi. Di mana dalam kondisi 8 jam puasa, tubuh akan memakan sisa sahur yang masih tersisa dalam tubuh manusia.
Di sini berarti tubuh mengoptimalkan fat burning, pada saat 8 jam puasa.
Baca Juga: Kurang Recovery Setelah Olahraga, Ketahui Akibatnya Pada Tubuh
"Misal di sahurnya, atau sekita 10 jam ke depan saja dia masih mencari yang namnya cadangan makanan yang masih ada. Uniknya pada saat kita berolahraga di ujung puasa sebelum buka puasa, itu akan mengoptimalkan badan akan mengkatifasi hormon yang namnya sensitive lipase." jekas Ade.
Ade juga menjelaskan mengenai latihan beban, sebenarnya latihan beban itu tidak wajib menggunakan alat-alat berat. Latihan beban itu dapat dilakukan tanpa memerlukan alat apapun, seperti plank di mana tubuh kita akan menahan berat bada sediri sebagai bebannya itu sudah disebut latihan beban.