Pemkab Blora Komit Penguatan Moderasi Beragama, Simak Pandangan Prof Ahmad Rofiq

- 23 Februari 2022, 10:24 WIB
Prof Ahmad Rofiq menjadi narasumber akademisi pada sarasehan bertema “Penguatan Moderasi Beragama dalam Bingkai NKRI menuju Blora Unggul dan Berdaya Saing” di Resto Joglo Blora, Selasa 22 Februari 2022.
Prof Ahmad Rofiq menjadi narasumber akademisi pada sarasehan bertema “Penguatan Moderasi Beragama dalam Bingkai NKRI menuju Blora Unggul dan Berdaya Saing” di Resto Joglo Blora, Selasa 22 Februari 2022. /Portal Pekalongan

Adapun langkah ikhtiar untuk dapat mewujudkan Blora unggul dan berdaya saing dengan basis moderasi beragama dalam bingkai NKRI, di antaranya adalah:

Kemenko-PMK menyatakan, negara Indonesia saat ini memiliki sebanyak 84,4 juta penduduknya adalah anak-anak yang berada di bawah umur 18 tahun. Anak-anak tersebut diharapkan menjadi generasi Indonesia Emas Tahun 2045. Pemerintah berkomitmen mewujudkan generasi Indonesia Emas tersebut melalui Seribu Hari Pertama Kehidupan sebagai pondasi penting dalam tumbuh kembang anak ke depannya.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak Perempuan dan Pemuda Kemenko PMK Femmy Eka Putri mengatakan “anak-anak Indonesia ke depannya dapat menjadi SDM unggul dan berdaya saing yang akan memimpin bangsa ini. Oleh karena itu, kita harus memastikan anak-anak tersebut dipenuhi haknya dan dilindungi dalam kehidupannya agar dapat berkembang secara optimal.

Baca Juga: Dari RSI SA ke Kampus Baru Unissula Banjarbaru, Prof Ahmad Rofiq: Ini Amanat Luar Biasa

Untuk itu, peran orang tua sangat penting dalam membimbing dan menjadi panutan bagi anak-anaknya sehingga mereka tidak terjerumus pada hal-hal negatif yang merugikan masa depan anak.

Menurut Prof Ahmad Rofiq, perlu ada “buku saku” atau “buku pintar” yang bisa digunakan sebagai panduan praktis, smart, dan enak serta mudah dipahami, dan dipedomani oleh para orang tua, para guru, tokoh masyarakat, dan juga media agar penanaman dan pencerahan tentang pentingnya moderasi beragama, dapat menjadi budaya dalam kehidupan bersama.

"Moderasi beragama, intinya adalah seorang penganut agama meyakini bahwa agama yang dianut paling benar, namun menghormati pilihan agama orang lain. Tidak mengafirkan sesama penganut agama, toleran dan menghormati agama orang lain, mengutamakan pesan substansi agama, seperti keadilan, kesamaan, persaudaraan, keseimbangan, saling tolong dan saling menghormati antara sesama penganut agama, sesama warga negara, dan antara sesama anak manusia," ungkap Prof Ahmad Rifiq yang juga Direktur LPH-LPPOM-MUI Jawa Tengah, Koordinator Wilayah Indonesia Tengah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Pusat, dan Anggota Dewan Penasehat Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) Pusat itu.

Baca Juga: Prof Ahmad Rofiq: Nasihat Al-Bashri pada Umar bin Abdul Aziz

"Semoga Kabupaten Blora yang sudah sejuk, harmonis, dan damai, akan bertambah solid, hidup rukun damai, agar mampu menjadikan Blora unggul dan berdaya saing. Hidup ini adalah kontestasi, agar semua pihak berlomba berbuat yang terbaik, untuk dirinya, keluarganya, daerahnya, negaranya, agar dapat menjadi butiran benih kedamaian dan keharmonisan yang siap dipanen berwujud kedamaian, keharmonisan, kemakmuran, dan kebahagiaan. Insyaa Allah," imbuh Prof Afmad Rofiq.***

Halaman:

Editor: Arbian T


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah