Ini 2 Cara Merespon Tahun Baru Masehi Ala Ustadz Abdul Somad

23 Desember 2022, 15:08 WIB
Ilustrasi kembang api dan petasan saat merayakan tahun baru 2023. /Pikiran Rakyat/Hilmy Farhan/

 

 

PORTAL PEKALONGAN – Perayaan malam pergantian tahun akan segera dilaksanakan di penghujung bulan ini. Banyak dari anak muda dan para remaja berlomba-lomba untuk membuat acara meramaikan malam, baik itu berjalan bersama teman atau makan bersama di rumah.

Namun, menurut Ustadz Abdul Somad, akan lebih baik jika pada malam itu tidak diisi dengan hal yang sia-sia. Pria berdarah Melayu ini berharap malam pergantian tahun disikapi biasa saja.

Melansir Youtube Mustami’ Media, ustadz alumni S3 Universitas Islam Omdurman, Sudan ini memberikan dua cara agar para remaja dan pemuda tidak salah bersikap pada malam pergantian tahun.

Baca Juga: Tahun Baru Masehi, Ustadz Abdul Somad: Jangan Kaitkan Dengan Al-Masih

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Jelaskan 3 Bantahan Al-Quran Terkait 25 Desember

“Saya anjurkan kepada anak-anak muda, remaja-remaja masjid, tanggal 31 malam tanggal 1, setiap masjid semuanya buat kajian, I’tikaf, zikir dan muhasabah supaya jangan keluyuran ke sana kemari,” kata UAS.

Untuk mencegah pemuda dan remaja melakukan kegiatan yang mengandung mudarat, maka para pengurus masjid dapat membuat agenda sebagai penghalang dan peredam kegiatan perayaan tahun baru.

Agenda itu bisa diisi dengan kajian atau pun I’tikaf yang mengarah kepada kebaikan dan muhasabah diri.

Perlu diwaspadai, pergantian malam tahun baru banyak diwarnai dengan kemaksiatan, kemudaratan dan hal-hal yang bersifat mubazir.

Baca Juga: Menjelang 25 Desember, Ustadz Abdul Somad Tegaskan Larangan Ucapan Selamat Natal

Baca Juga: Bolehkah Umat Muslim Mengucapkan Selamat Natal, Ini Kata Habib Ja'far

Oleh karenanya, adanya kajian-kajian ilmu di malam tahun baru dapat membelokkan anak-anak muda agar mengisi malam tersebut dengan hal yang bermanfaat.

“Hanya dua saja, anak-anak muda pergi ke masjid atau habis isya tidur,” tutur UAS.

Kalau pun tidak mau melakukan kajian sebagaimana yang sudah dijelaskan, maka opsi lainnya adalah langsung tidur setelah sholat isya, seolah-olah tidak terjadi apapun pada malam tersebut.

Hal itu dikarenakan ada yang meyakini bahwa kajian yang dibuat guna mengisi malam tahun baru dianggap menyerupai perbuatan kaum kafir. Maka opsi tidur setelah sholat isya adalah solusinya.

Perlu diketahui juga bahwa pergantian tahun baru bukan hal sakral yang mengandung nilai magis.

“Tidak meyakini bahwa dengan kalender yang baru ini, nasib berubah menjadi baru. Siapa yang asapnya paling banyak mengepul ke atas, maka rezekinya yang paling murah,” tutup UAS.

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Jelaskan Hukum Main Lempar Gelang di Pasar Malam

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad: Jangan Berdoa Minta Surga  

Oleh karenanya, pergantian malam tahun baru perlu disikapi biasa saja, tidak berlebihan dan tidak dianggap sebagai jimat keberuntungan.***

Editor: Alvin Arifin

Sumber: Youtube Mustami’ Media

Tags

Terkini

Terpopuler