Ustadz Abdul Somad: Islam Bukan Hanya Akhlak, Tapi Juga Hukum

24 Desember 2022, 14:24 WIB
Ustadz Abdul Somad /Tangkap layar/YouTube Love Islam/

 

 

PORTAL PEKALONGAN – Nabi Muhammad Saw diutus di Mekah pada waktu itu memang untuk menyempurnakan akhlak. Sebab, masyarakat dulu sangat jauh dari nilai-nilai rasionalitas, apalagi bertauhid kepada Allah Swt.

Kemudian Islam menyebar ke seluruh dunia dengan akhlak yang baik dan mengajarkan bersikap yang baik pula kepada sesama makhluk.

Akan tetapi, ada masanya umat Islam perlu tegas terhadap suatu perkara, karena tidak selamanya bersikap baik membuahkan hasil maksimal.

Melansir Youtube Petuah Satu Menit, Ustadz Abdul Somad berikan contoh tes psikologi terhadap seorang artis.

Baca Juga: Suami Tidak Sholat, Ustadz Abdul Somad: Ada Dua Statusnya

Baca Juga: Tidak Bisa Bersuci tapi Sudah Masuk Waktu Sholat, Ustadz Abdul Somad: Ada 3 Pendapat Ulama

“Ada seorang artis berdiri di atas pentas. Dinaikkan tiga kelompok. Kelompok pertama naik dengan memuji, kelompok kedua mulai memegang. Sedangkan kelompok ketiga mulai menarik-narik rambut, mencakar dan memukul,” tutur UAS.

Ustadz asal Pekanbaru ini menjelaskan pelajaran dari tes psikologi tersebut, bahwa ketika seseorang itu tidak bersikap, maka orang lain akan menginjak-injak harga diri.

Jika ada suatu gangguan atau ancaman, maka umat Islam tidak boleh hanya diam dan pasrah saja. Tetapi harus direspon dan disikapi, serta mengambil tindakan yang terukur.

“Itulah makanya di dalam Islam tidak hanya akhlak, tetapi juga hukum,” lanjut UAS.

Orang yang punya utang, maka harus disikapi dengan cara menagih. Kalau didiamkan saja selama sekian waktu, dia tidak akan bayar dan lambat laun akan lupa dengan utangnya.

Baca Juga: Sholat Tidak Tahu Arti Bacaannya, Sahkah? Begini Jawaban Ustadz Abdul Somad

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad: Sholat yang Telah Lama Ditinggal Wajib Diganti

Jika tidak punya hati yang siap mengikhlaskan harta tersebut, maka setidaknya diri harus berani bersuara dan menagih hak yang tertahan.

Akhlak yang baik itu penting, tetapi jangan sampai salah dalam berakhlak. Bahkan diam terhadap kemungkaran saja merupakan wujud dari setan yang bisu.

Oleh karena itu, ketika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan syariat, baik yang menyangkut hak dan kewajiban, maka harus diselesaikan dengan merujuk pada hukum yang berlaku.

Jika konteksnya adalah ibadah, maka tarik hukum berdasarkan sumber yang disepakati, yakni Al-Quran, sunnah, ijma’ dan qiyas.

Jika konteksnya adalah kenegaraan, maka tinjau permasalahannya berdasarkan undang-undang yang berlaku.

Baca Juga: Orang Tua Tidak Masuk Surga, Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Baca Juga: UAS: Surga Bisa Dibooking, Begini Caranya

Umat Islam wajib berakhlak baik, tapi juga harus berani bertindak sesuai hukumnya.***

Editor: Alvin Arifin

Sumber: YouTube Petuah Satu Menit

Tags

Terkini

Terpopuler