Inilah 7 Kuliner Legendaris yang Wajib Dikunjungi saat Berada di Semarang

3 September 2021, 10:18 WIB
Inilah 7 Kuliner Legendaris yang Wajib Dikunjungi saat Berada di Semarang //Twitter

PORTAL PEKALONGAN - Kekhasan budaya Kota Semarang tidak bisa terlepas dari keragaman kuliner yang ada.

Beberapa diantaranya adalah kuliner legendaris yang bertahan dari generasi ke generasi.

Kuliner legendaris itu menjadi salah satu bagian dari destinasi wisata yang wajib dikunjungi saat berada di Semarang.

Baca Juga: Hidup Sehat Bisa Dimulai dengan Mengganti Menu Sarapan, Sandwich Ala dr. Zaidul Akbar

Dimana saja kuliner legendaris Semarang wajib kunjung itu? Berikut ini 7 diantaranya.

1. Mangut Bu Fat

Ini adalah hidangan dari ikan asap dengan rasa yang meledak.

Berbagai menu ikan tersebut diantaranya ikan manyung, ikan pe (pari), sembilang, dan belut yang dimasak dengan bumbu mangut.

Yang adalah pencipta resep pertama yang wajib jadi jujugan.

Hadir sejak tahun1969. Mangut Bu fat tetap bertahan di jalan Ariloka, meski sekarang juga hadir di Banyumanik dan Bandara Ahmad Yani.

Baca Juga: Cek Fakta! Jika Kamu Selalu Gagal Daftar Kartu Prakerja, satnya Daftar pada Gelombang 20, Simak Info Ini!

2. Loenpia Gang Lombok

Loenpia, atau Lumpia adalah jenis kudapan berat yang sangat identik dengan Semarang. Karena itu pula Semarang dikenal sebagai kota Lumpia.

Datang ke Semarang, tak lengkap tanpa mengudap lumpia, tetapi meskipun lapak lumpia bertebaran, lumpia asli Semarang hanya ada di Lumpia Gang Lombok Nomor 11 Semarang.

Ini adalah penerus dari Kong Dayu, penemu resep asli Lumpia, sejak seratusan tahun lalu.

Ya, Anda bisa singgah di tempat ini mulai pukul 08.00 pagi dan menyaksikan langsung proses pembuatannya.

Harap sedikit bersabar, karena di lapak yang cukup sempit ini, biasanya Anda harus selalu antre.

Baca Juga: Sinopsis Drakor Squid Game, Permainan Berhadiah Rp575 Miliar yang Merenggut Banyak Nyawa

3. Asem-asem Koh Liem

Ini adalah hidangan segar dan sehat dari daging sapi tanpa lemak. Berada di Jalan Karang Anyar, Gabahan, Semarang. Asem-asem Koh Liem hadir sejak tahun 1978.

Menu bercita rasa segar ini menjadi klangenan banyak pejabat dan artis.

Salah satu pelanggan tetap asem-asem Koh Liem adalah Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok.

Baca Juga: 5 Fakta Genjer-Genjer, Lagu Rakyat Paling Kontroversi di Indonesia

4. Gempol Pleret Bu ‘Ndut’ (Mbak Desi)

Ini adalah salah satu minuman khas Semarang yang legendaris. Minuman berbahan dasar tepung beras ini sudah berusia lebih dari setengah abad.

Gempol Plered Bu ‘Ndut’ dulu ada di Pasar Johar. Tetapi sayang, terbakarnya pasar membuat Gempol Pleret Bu Ndut harus hengkang.

Saat ini Gempol Pleret Bu Ndut ada di perempatan Sebandaran, Kompleks Pecinan Semarang, dan dikenal dengan nama Gempol Pleret Mbak Desi, nama salah satu anaknya.

Baca Juga: Indonesia Raih Peringkat ke-6 Negara dengan Jumlah Orang Telah Divaksin Terbanyak di Dunia

5. Ganjel Riel ‘Oen’

Ini adalah roti hasil akulturasi budaya Jawa dan Belanda. Tak bisa lagi ditemukan siapa jejak dari generasi pertama pembuat roti bercita rasa manis dengan aroma kayu manis yang khas ini.

Tetapi bila Anda ingin merasakan kue bercita rasa keras, seret, dan bercita rasa legit yang mirip dengan aslinya, singgah saja di Toko ‘Oen” di Jalan Pemuda Nomor 52 Semarang.

Oya, toko ini sudah hadir sejak tahun 1930.

Baca Juga: Lee Min Ho dan Yeonwoo Dikabarkan Berkencan, Ini Klarifikasinya

6. Tahu Pong Karangsaru

Bicara tentang tahu pong, maka Semarang adalah kota layak sebut pertama. Dan tahu pong Karangsaru yang lahir dari tahun 1938 adalah pionirnya.

Warung sederhana ini ada di deretan ruko Pringgading Semarang. Mematok harga mulai 20 ribuan per porsi, menu berbahan dasar tahu menjadi favorit banyak pejabat dan artis.

Budi Hartono, bos Djarum yang juga salah satu orang terkaya di Indonesia adalah salah satu pengunjung tetapnya.

Baca Juga: Vaksinasi Bagi Ibu Hamil, Amankah? Simak Syarat dan Ketentuannya

7. Soto Bokoran

Lokasi soto tak jauh dari Simpang Lima Semarang, atau tepatnya di Jalan Bokoran 55 Semarang.

Warung sederhana dengan menu unggulan soto ayam ini selalu dijejali pengunjung.

Karenanya, pemilik warung soto yang sudah berusia 50 tahunan ini menolak permintaan pemesanan lewat aplikasi pesan antar makanan.

Ya, ini adalah rekomendari 7 kuliner wajib kunjung saat berada di Semarang. Ini bukan saja bicara tentang cita rasa, tetapi bagaimana bisnis kuliner bisa bertahan tak hanya puluhan, tetapi juga ratusan tahun. ***

Editor: Dimas Diyan Pradikta

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler