Tugas dakwah itu bukan hanya kewajiban ustadz, kiai ataupun habib, melainkan setiap muslim yang melekat iman dalam dadanya.
Baca Juga: Filosofi Lurusnya Shaf Sholat Menurut Ustadz Abdul Somad
Mengajak orang kembali ke jalan Allah Swt tidak hanya dengan ceramah yang berapi-api, atau khutbah yang berlama-lama. Dakwah yang sesungguhnya adalah kontekstual dalam kehidupan manusia. Jika seseorang lapar, maka dakwah yang tepat adalah memberikan makan kepada orang yang lapar itu, bukan membawakan segudang dalil untuk diceramahi.
Setiap orang dapat berdakwah sesuai dengan profesinya. Jika dia seorang polisi, maka dakwahnya adalah dengan memberikan dan menciptakan rasa aman di masyarakat, menumpas kejahatan dan mengungkap keadilan.
Begitu pula mereka yang terjun dalam dunia kesehatan, pendidikan, ekonomi dan semua aspek kehidupan. Dakwah dengan caranya masing-masing, mengingatkan Allah Swt kepada setiap manusia yang bernafas.
Bahkan walisongo memberikan contoh dakwah dengan seni, yakni pertunjukan wayang. Maka para seniman pun dapat turut berdakwah dengan kemampuannya.
Baca Juga: Punya Utang Tapi Orang yang Meminjamkan Sudah Wafat, Begini Cara Bayarnya Menurut Ustadz Abdul Somad
Jika semua umat Islam menyeru kepada yang baik, mencegah kemungkaran dan beriman kepada Allah Swt, maka dunia ini akan indah dan damai. Kuncinya adalah kebersamaan dan berjamaah dalam memberikan kontribusi dakwah untuk kehidupan yang lebih baik menurut syariat.***